Menginjak usia 11, buku bacaan sikembar semakin beragam meski tetap genre komik yang menjadi favoritnya. Saya bersyukur mereka tumbuh menjadi anak yang gila baca. Di pesantren tempat kami tinggal, ada program Bedah Buku Santri di setiap hari Ahad bakda Subuh. Saya kemudian kepikiran untuk melibatkan sikembar dalam program tersebut, apalagi mereka memang setiap hari membaca buku.

Ada beberapa manfaat mengajarkan anak untuk mereview sebuah buku:

  1. Kita jadi tahu kualitas reading comprehension anak seperti apa
  2. Dari review itu, kita juga bisa tahu sudut pandang anak karena terkadang beberapa org berbeda pemaknaan meski dari satu buku yang sama
  3. Kita bisa melatih anak untuk berpikir kreatif dan kritis terhadap buku yang dibacanya
  4. Dari kegiatan ini juga, sikembar bebas bercerita dan berpendapat ttg bacaannya dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Jadi sekalian latihan menulis juga kan ๐Ÿ™‚

Tentu saja cara dan gaya anak membedah buku tidak sama dengan orang dewasa. Bahkan antar anak kembar aja berbeda cara pikir dan cara nulisnya. Tips dari saya dalam kegiatan Review Buku untuk Anak ini:

  1. Untuk membangkitkan mood anak melakukan kegiatan ini, biarkan mereka memilih sendiri buku yang akan direview. Ga usah dibatasi genre nya
  2. Buatlah form atau outline review buku sederhana sehingga anak-anak bisa fokus menulis
  3. Ambillah satu buku ananda yang dipilih oleh ibu dan lakukan review bersama-sama terhdap buku itu. Di sini anak akan belajar lewat contoh yang ibu lakukan.
  4. Jangan mengkritik gaya menulis anak. Klo saya sih, karena sikembar udah 11 tahun, saya hanya mengoreksi masalah ejaan kalimatnya aja.
  5. Jika anak mengalami โ€œkebuntuanโ€, bantu dia merangkai kalimatnya. Atau biarkan anak bercerita secara lisan, setelah itu orangtua dapat membantu anak menerjemahkannya ke dalam bahasa tulisan.
  6. Buatlah gladi presentasi dan bukalah sesi tanya jawab. Orgtua bisa jadi penanya atau seperti sikembar, mereka bertukar pertanyaan. Di sini sikembar juga sekalian melatih kemampuan public speaking nya. Di sesi tanya jawab, Azka sempat bertanya ke Ahda: “mengapa kamu memilih buku ini untuk dibedah? Kan ada banyak buku yang lain?” Alhamdulillah, pada sesi ini, sikembar mampu menjawab semua pertanyaan, mudah-mudahan pas tampil di hadapan santri dan pembina, mereka juga bisa seperti pas gladinya ๐Ÿ˜€

Saya juga sempat lihat2 contoh form review buku di internet. Ini ada 2 form yang bisa jadi inspirasi:

book-review for kids
Form Review Buku 1
book review for kids 2
Form Review Buku 2

Selanjutnya saya mengembangkan sendiri outline/form review buku itu menjadi lebih detail dengan mempertimbangkan usia sikembar juga. Nah, jadinya seperti ini.

foto 1

 

Berikut dokumentasi kegiatan mereka. Azka memilih komik Alfatih seri 1 Perang Varna, sementara Ahda memilih membedah buku Sekolah Serangga Keren. Saya jadi termotivasi untuk menjadikan program ini sebagai program rutin untuk homeschooling sikembar ๐Ÿ™‚